Mengatasi Perusahaan.
Mendirikan usaha sendiri hingga menjadi besar, bukanlah sesuatu yang mudah. Dan bahkan membutuhkan waktu dan pengorbanan yang tidak sedikit. Dan tentunya banyak modal yang di keluarkan. Tapi bagaimana jadinya jika usaha yang sudah susah payah kita bangun, mengalami kebangkrutan?
Jika terjadi hal seperti itu, tentu kita sangat terpukul dan seakan tidak menerima keadaan yang menimpa kita. Karena dengan begitu, artinya kita harus memulai dari awal kembali. Dan itu pastinya akan membutuhkan modal yang lebih banyak lagi. Karena dari kerugian yang kita terima, tentunya kita masih wajib untuk membayarnya.
Modal awal membangun usaha lanjutan setelah kebangkrutan, itu tidak seperti awal kita membangun usaha saat pertama kali. Ada banyak hal yang harus di tutupi. Salah satunya adalah membayar tunggakan kepada investor.
Dalam kasus ini, tentu kita perlu memahami dan mempelajari lebih dalam lagi soal berbisnis. Agar perusahaan tidak bangkrut dan diharapkan usaha kita tetap berdiri hingga masa ke masa.
Sistem manajemen keuangan perusahaan
Keuangan adalah faktor utama untuk keberlanjutan sebuah usaha. Jika perusahaan Anda sudah cukup besar, maka Anda harus bisa menangani masalah keuangan perusahaan Anda. Dari masalah keluar masuknya barang, hingga segala hal yang membutuhkan dana dari perusahaan.
Hal itu jelas berpengaruh besar dalam soal keuangan perusahaan. Jika kita tidak bisa menanganinya, maka pasti akan terjadi kebobolan. Yang mengakibatkan dana perusahaan keluar untuk sesuatu yang tidak jelas. Dan secara perlahan, akan berdampak kebangkrutan untuk sebuah perusahaan.
Meskipun Anda mempekerjakan seorang adminstrasi yang terpercaya, Anda tidak semestinya membiarkan atau sepenuhnya di urus oleh orang yang Anda tunjuk untuk menjadi administrator tersebut. Pasalnya, Anda adalah pemilik perusahaannya. Jadi Anda pun perlu secara berkala mengecek faktur-faktur atau transaksi yang terjadi agar perusahaan tidak bangkrut dan menghindari adanya kecurangan.
Yang perlu Anda ketahui, bila Anda ingin mempekerjakan seseorang untuk menjadi bendahara keuangan perusahaan Anda, maka sebaiknya Anda ketahui terlebih dahulu kepribadiannya. Hal ini tentu berfungsi untuk kita dapat memahami kinerjanya dan tingkat kejujurannya. Mempekerjakan orang lain untuk menjadi bendahara keuangan, janganlah asal mempekerjakan saja. Pahami karakternya, dan ketahui latar belakangnya.
Kesejahteraan karyawan
Selanjutnya adalah kesejahteraan karyawan. Karyawan adalah seseorang yang mengabdi di perusahaan kita. Dengan adanya karyawan, tentu pekerjaan kita jadi lebih mudah dan kita pun tidak perlu repot-repot untuk mengelola usaha kita. Kita hanya cukup memonitori perusahaan kita, dan kita tetap berbisnis dengan para klien pemilik perusahaan lainnya.
Berikanlah kebijakan yang tidak memberatkan karyawan Anda. Sebagai contohnya, berikanlah jam kerja yang sesuai dengan perusahaan umumnya. Setidaknya maksimal 8 jam. Karena jika kita memaksakan jam kerja yang berlebihan, maka akan kesulitan menemukan karyawan yang produktif. Dan juga sebagai manusia biasa, Anda pun ingin bisa beristirahat bukan? Begitupun karyawan Anda.
Berikanlah kebijakan yang sekiranya seimbang dengan perusahaan. Jangan memaksakan diri Anda dan ambisi Anda. Karena kesuksesan sebuah perusahaan ada di tangan karyawan juga. Akan tetapi, jangan juga terlalu royal pada karyawan. Bersikaplah sewajarnya saja. Supaya karyawan Anda tetap menghargai Anda.
Pilih karyawan yang lebih produktif
Dari sekian banyaknya karyawan yang bekerja di perusahaan Anda, tentu tidak semuanya produktif, bukan? Ada karyawan yang selalu memberikan ide-ide segar untuk perusahaan. Ada juga karyawan yang hanya mengikuti alur perusahaan saja. Nah dari situ mulailah memilih karyawan yang produktif, demi kelangsungan bisnis Anda di masa mendatang.
Anda tidak perlu memecat karyawan yang kurang produktif. Akan tetapi Anda hanya perlu memberi pangkat yang lebih tinggi untuk karyawan yang produktif. Artinya disini Anda memerlukan tindakan yang tegas sebagai atasan. Jikalau Anda memberi kenaikan pangkat untuk karyawan Anda yang produktif, dengan kata lain karyawan yang awalnya kurang produktif akan mencoba memperbaiki kinerjanya. Karena pasti ingin juga naik pangkat.
Lakukan rotasi karyawan secara berkala
Rotasi karyawan atau perputaran karyawan sangat di anjurkan untuk di praktekan. Karena dengan sering melakukan shuffle, tentu akan memberi pengalaman baru bagi karyawan. Salah satu contohnya saja Anda. Anda biasa kerja bersama rekan Anda, dan tentu itu tidak akan membuat Anda jadi lebih sibuk. Dan bahkan, Anda pun pasti akan biasa-biasa saja dalam bekerja. Bahkan mungkin di nilai monoton.
Akan tetapi jika Anda di pindahkan dengan orang lain, tentu Anda pun akan berpikir hal yang berbeda. Apakah masih bisa bersantai seperti saat dengan teman Anda, ataukah akan menjadi lebih serius dalam hal bekerja? Dari gambaran di atas, tentu kita pun menyadari pentingnya melakukan rotasi karyawan.
Dengan sering kita mengacak tim sift pekerja kita, itu akan menambah pengalaman baru untuk kinerja karyawan kita. Karena tentu akan semakin banyak bertukar pikiran dengan karyawan lainnya, dan itu akan menjadikan karyawan lebih produktif lagi. Kita paham betul jika pemikiran dan watak manusia itu tidaklah semuanya sama. Jadi dengan begitu, karyawan yang tadinya malas-malasan, secara perlahan akan merubah kebiasaan buruknya tersebut. Dan berusaha lebih baik lagi.
Dari keterangan di atas, mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan gagasan tersebut. Ya, itu adalah cara yang sangat standar. Tapi Anda harus tahu, karena semua proses harus di bangun dengan sebuah pondasi. Ibaratnya cara di atas adalah pondasinya sebuah bangunan. Jika di terapkan dengan baik, maka bangunan tersebut akan bisa berdiri dan sulit untuk roboh.
Kesimpulan
Kita percaya bahwa cara di atas sangat di perlukan untuk perusahaan yang baru di bangun. Dengan kita dari awal menerapkan prinsip seperti di atas, tentu secara perlahan perusahaan kita pun akan berkembang. Di tambah pengalaman Anda yang akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Terapkan peraturan yang tidak terlalu menekan karyawan pun penting, dan juga bergaul lah dengan karyawan sewaktu-waktu. Untuk mempererat hubungan antara atasan dan bawahan. Tapi tetap harus tahu batasannya, agar karyawan pun tetap menghargai Anda sebagai bosnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar